Click Here For Free Blog Templates!!!
Blogaholic Designs

Pages

time is money

Minggu, 12 November 2017

Love.. Can u see me?

Bertanya seorang teman, kamu pernah pacaran? "Enggak."
Jadi kmuu ga pernah donk ngrasain patah hati? Atau menunggu tanpa kepastian?
Pernah.
Bukankah mencintai itu tanpa syarat? Jangan bersedih, jangan menyesal.. Seberapa lama kamu telah menunggu, seberapa setia kamu menolak setiap cinta yg mendekat, seberapapun jarak mu dgnya, jika Allah bilang ia bukan takdirmu, maka terimalah.. Jangan pernah menyalahkan keadaan.. I know it is hard letting go.. Cinta itu Allah yg memberi.. Allah juga yg akan menyembuhkanmu.. Yakinlah ketulusan dan kesetiaanmu tak kan pernah Allah balas dg keburukan, apalagi kesakitan seperti ini.. Bukan salahnya mencintainya, dan bukan salah mu mencintainya..

Aku sadar, cara utama untuk meneruskan hidup adalah menerima.
Aku terima kenyataan itu, aku terima dengan hati terbuka, aku percaya dengan rencana-Nya.
Aku mulai introspeksi diri sendiri, lagi..lagi..  dan lagi.

Mungkin dia bukan milik ku, bukan diciptakan untuk ku, bukan untuk selamanya..

Yang Aku tau jika kita percaya rencana-Nya itu baik, baik lah semua..

Aku sadar.. Lagi-lagi sadar mungkin ini akibat dari menyayangi manusia melebihi sayang pada-Nya..
Ini akibatnya.
Bila kamu terlalu takut kehilangan orang yang paling kamu sayangi, itu peluang setan campur tangan..
Kamu akan melihat betapa pakarnya setan.. ia bisa mengacau hati dan merusak pikiran mu..
Dan hati yang selalu kacau tidak ada bedanya dengan perilaku setan.
Jadi, terimalah keadaan..

Everything will change.. Nothing will stay the same.. Be ready..
Stand up and walk..  Move on.. After all, you have perfect legs to stand on..

Minggu, 02 Oktober 2016

Why I want to get married?

This is so beautiful :
-because I want my eyes to see someone special, someone halal, and knowing that he is my gift from Allah 😊
-because I want someone who loves Allah and loves me because he loves Allah 😉
-because I want somebody to share my happiness  and praise Allah with me, someone to cry my tears with me and make doa with me 😇
-because I want to have children of my own to love and care and share with a gift from Allah 😍
-because verily I want completing half of my deen 😘
-because I am a gift from Allah to someone and l want to let him feel Allah's love through me 😊😉😇

Jumat, 03 Januari 2014

Aku cemburu

Aku cemburu melihat orang yang ikhlas membantu sesama bahkan dalam keterbatasan yang mereka miliki.

Aku cemburu pada orang-orang yang lebih banyak bersyukur dan gemar berbagi, padahal yang didapatkan sama bahkan tidak lebih dari aku.

Aku cemburu pada mereka yang dalam kondisi tersempit sekalipun masih bisa meluangkan untuk berbagi dan semakin mencintai Allah.

Aku cemburu pada mereka yang begitu rajin chatting dengan Allah dalam tahajjud.

Aku cemburu saat melihat dan mendengar seorang wanita membaca ayat suci Al Quran dengan begitu indah dan mempesona sementara aku biasa saja.

Aku cemburu kepada hamba Allah yang bisa menghafal Al Quran 30 juz dan selalu bersemangat karena hidup ini untuk beribadah kepada Allah.

Aku cemburu pada orang yang setiap pekan bisa melingkar bersama para gurunya menuntut ilmu.

Aku cemburu pada waktu yang kulalaikan dari-Nya dan tak mungkin kembali. Ingin kembali dan bermohon ampun mengharap cinta-Nya.

Aku cemburu pada bidadari di surga, diciptakan untuk lelaki yang shalih. Sedangkan aku harus terus memperbaiki diri agar ia cemburu padaku.

Aku cemburu pada mereka yang selalu disayangi oleh sahabat dan orang-orang terdekatnya.

Aku cemburu pada mereka yang berprestasi, dan selalu bisa diandalkan.

Aku cemburu pada mereka yang selalu ontime dan rapi dalam menyelesaikan pekerjaannya.

Aku cemburu pada orang-orang yang selalu bisa membagi waktunya dengan baik.., untuk beribadah, bekerja, belajar, berdakwah, menulis dan berkumpul dengan keluarganya.

Dan aku cemburu pada sahabat-sahabat ku yang telah menggenapkan setengah diennya, mempunyai keluarga bahagia dan anak-anak yang membanggakan.

Rabb bantu kami menjadi seperti mereka. Berikan keistiqamahan, kesabaran dan keikhlasan bagi kami dalam menjalani kehidupan ini. Jauhkan kami dari rasa malas dan perbuatan yang sia-sia. Dan mudahkan kami untuk terus memperbaiki diri. Aamiin.
Rabu, 01 Januari 2014

Aku, Esok hari mati~

Perasaan esok akan mati dapat menumbuhkan motivasi diri untuk menjadi lebih baik. Terkadang perasaan dekat dengan ajal mengantarkan kita pada kondisi jiwa yang damai. Hidup menjadi tidak lagi berpanjang dengan angan-angan. Kita tiba-tiba saja hidup dalam efektivitas tinggi. Karena yang kita rasa hanya berkait pada satu hal : Bagaimana sisa umur ini bisa menjadi sisa yang terbaik, Bagaimana agar hidup didunia ini bukan sekedar menjadi orang yang numpang lewat, Bagaimana menghasilkan karya yang nantinya dapat menjadikan amal tiada putus saat berada di alam selanjutnya.

Tak jarang kita mendengar orang yang divonis oleh dokter, hidupnya tinggal beberapa bulan saja karena penyakit yang diidapnya tak dapat disembukan, tiba-tiba yang tervonis menjadi manusia yang luar biasa produktif. Detik-detik waktunya ia habiskan menebar manfaat, menghasilkan karya untuk bisa dinikmati generasi dibawahnya, yang terpenting waktu-waktunya ia habiskan untuk berhijrah menuju kebaikan. Seolah setiap nafas yang dihembuskan harus ia bayar lunas, tiap detak jantungnya menjadi sangat bernilai, dan merasa rugi jika tidak dipergunakan untuk kebaikan.

Orang yang divonis HIV, tak jarang mereka dengan ikhlas mengabdikan diri menjadi aktivis anti seks bebas dan anti narkoba. Ia menjungkir balik sejarah hidupnya, dari manusia yang sifat-sifatnya buruk menjadi manusia yang diliputi sifat-sifat kebaikan.
Hidup didunia hanyalah sebentar, setiap perbuatan akan mendapatkan balasan setimpal. Setiap detik waktu yang terlewat akan dipertanggungjawabkan di padang Mahsyar nanti. Mari pergunakan waktu kita seproduktif mungkin. Merencanakan alur jalan kebaikan untuk kehidupan selanjutnya. Bekerja dengan sepenuh hati agar bernilai ibadah. Bukan uang yang dituju, tapi keridhoan. Berkarya dengan ikhlas, bukan untuk mendapatkan royalti. Biarkanlah Alloh yang membayar kita nanti di Akhirat dengan beratnya timbangan amal kebaikan kita. Aamiin
Minggu, 29 Desember 2013

ketika cinta bertajwid


Saat pertama kali berjumpa denganmu, aku bagaikan berjumpa dengan saktah. hanya bisa terpana dengan menahan nafas sebentar. Aku di matamu mungkin bagaikan nun mati di antara idgham billagunnah, terlihat tapi dianggap tak ada. Aku ungkapkan maksud dan tujuan perasaanku seperti Idzhar, jelas dan terang. Jika mim mati bertemu ba disebut ikhfa syafawi, maka jika aku bertemu dirimu, itu disebut cinta. Sejenak pandangan kita bertemu, lalu tiba - tiba semua itu seperti Idgham mutamaatsilain, melebur jadi satu. Cintaku padamu seperti Mad Wajib Muttasil, paling panjang di antara yang lainnya. Setelah kau terima cintaku nanti, hatiku rasanya seperti Qalqalah kubro, terpantul- pantul dengan keras. Dan akhirnya setelah lama kita bersama, cinta kita seperti Iqlab, ditandai dengan dua hati yang menyatu. Sayangku padamu seperti mad thobi’i dalam Quran. Buanyaaakkk beneerrrrr Semoga dalam hubungan kita ini kayak idgham bilagunnah, cuma berdua, lam dan ro’. Layaknya waqaf mu’annaqah, engkau hanya boleh berhenti di salah satunya. DIA atau aku? Meski perhatianku tak terlihat seperti alif lam syamsiah, cintaku padamu seperti alif lam Qomariah, terbaca jelas. Kau dan aku seperti Idghom Mutaqorribain, perjumpaan 2 huruf yang sama makhrajnya tapi berlainan sifatnya. Aku harap cinta kita seperti waqaf lazim, berhenti sempurna di akhir hayat. Sama halnya dengan Mad ‘aridh dimana tiap mad bertemu lin sukun aridh akan berhenti, seperti itulah pandanganku ketika melihatmu. Layaknya huruf Tafkhim, namamu pun bercetak tebal di pikiranku. Seperti Hukum Imalah yang dikhususkan untuk Ro’ saja, begitu juga aku yang hanya untukmu. Semoga aku jadi yang terakhir untuk kamu seperti mad aridlisukun
Rabu, 27 November 2013

the true love

Wanita mana yang tidak terpikat oleh pemuda seperti ini? Ia tampan, kaya, cerdas, keturunan orang terhormat, dan paling mulia akhlaknya di Jazirah Arab. Menjelang tengah hari, sebuah kafilah dagang dari negeri Syam tiba di Makkah. Tak lama kemudian kafilah dagang itu memasuki pelataran sebuah rumah besar dan bagus.

Dari dalam terlihat seorang wanita berusia bergegas ke luar dan menyambut kafilah dagang yang sangat dinantikannya. Dari mimik mukanya tampak gurat-urat kegembiraan. Tak lama kemudian, terjadi percakapan antara wanita yang bernama Siti Khadijah itu dengan Nabi Muhammad bin Abdullah, pemuda yang memimpin kafilah dagang. Didengarkannya pemuda Nabi Muhammad berbicara dengan bahasa yang begitu fasih tentang perjalanan dagangnya ke negeri Syam, serta keuntungan yang diperoleh dari perdagangan tersebut. Demikian juga, Khadijah mendengar penjelasan Muhammad tentang barang-barang dari Syam yang berhasil ia bawa beserta kafilahnya. Khadijah sangat gembira dan terlihat antusias sekali mendengarkan cerita tersebut.

Sesaat kemudian datanglah Maisarah; orang kepercayaan Khadijah yang menyertai Nabi Muhammad berdagang ke Syam. Ia pun menceritakan pengalaman-pengalaman yang ditemuinya selama perjalanan. Semua yang diceritakan Maisarah makin menambah pengetahuan Khadijah tentang Nabi Muhammad.  Sebelumnya, Khadijah pun tahu bahwa Nabi Muhammad adalah sosok pemuda yang sangat mulia akhlaknya. Dalam waktu yang singkat, rasa simpati itu berubah menjadi rasa cinta. Khadijah tertarik untuk menjadikan Nabi Muhammad bin Abdullah sebagai pendamping hidup.

Apa yang menyebabkan Siti Khadijah simpati lalu jatuh hati pada sosok pemuda Nabi Muhammad? Bukankah Khadijah adalah seorang konglomerat wanita terkaya di Makkah saat itu, sedangkan nabi Muhammad hanya seorang 'pemuda biasa'? Mengapa pula Khadijah 'berani' menjadikan Nabi Muhammad sebagai suami, bahkan ia yang berinisiatif melamarnya, padahal sebelumnya banyak pembesar Quraisy yang mengajukan lamaran, dan semuanya ditolak?

Ada beberapa faktor penyebab. Pertama, faktor kesepadanan atau kesekufuan. Adalah sesuatu yang wajar bila seseorang jatuh cinta pada orang yang memiliki banyak kesamaan dengan dirinya daripada perbedaan. Orang pun akan cenderung memilih pendamping hidup yang sekufu (sederajat), baik dari sisi harta, ideologi, gaya hidup, keilmuan, dan kepribadian.

Khadijah mencintai Rasulullah SAW, boleh jadi, disebabkan karena Nabi Muhammad Rasulullah SAW memiliki banyak 'kesamaan' dengan dirinya. Khadijah adalah wanita mulia,Nabi  Muhammad SAW pun seorang lelaki mulia, sehingga Khadijah pun cenderung memilih pendamping yang akhlaknya mulia. Khadijah adalah seorang konglomerat, sedangkan Rasul seorang entrepreneur dan marketer yang hebat. Rasul berasal dari keturunan orang-orang terpandang, begitupun Khadijah. Kedua karakter yang memiliki banyak kesamaan ini jelas lebih mudah bersatu. Di luar ketentuan Allah SWT, Khadijah tertarik pada Rasulullah SAW karena beliau adalah seorang profesional. Sampai usia 25 tahun, Rasul telah melewati tahap-tahap kehidupan sebagai seorang profesional di bidangnya (pedagang).

Mengkaji pribadi Rasulullah SAW, kita akan mendapatkan jiwa entrepreneurship yang sudah dipupuk sejak usia 12 tahun, tatkala pamannya Abu Thalib mengajak melakukan perjalanan bisnis ke Syam, negeri meliputi: Suriah, Yordania, dan Lebanon saat ini. Demikian juga sebagai seorang yatim piatu yang tumbuh besar bersama pamannya, Beliau telah ditempa untuk tumbuh sebagai seorang wirausahawan yang mendiri. Maka ketika pamannya tidak bisa lagi terjun langsung menangani usaha, pada usia 17 tahun Nabi Muhammad telah diserahi wewenang penuh untuk mengurusi seluruh bisnis pamannya. Kedua, dilihat dari segi fisik Rasulullah SAW sangat sulit dikatakan jelek. Muhammad Husein Haikal dalam bukunya Sejarah Hidup Nabi Muhammad dengan baik menggambarkan bagaimana indahnya wajah Rasulullah SAW.

''Paras mukanya manis dan indah, perawakannya sedang, tidak terlampau tinggi juga tidak pendek, dengan bentuk kepala yang besar, berambut hitam antara keriting dan lurus. Dahinya lebar dan rata di atas sepasang alis yang lengkung lebat dan bertaut, sepasang matanya lebar dan hitam, di tepi-tepi putih matanya agak kemerah-merahan, tampak lebih menarik dan kuat; pandangan matanya tajam dengan bulu mata yang hitam pekat. Hidungnya halus dan merata dengan barisan gigi yang bercelah-celah. Cambangnya lebat sekali, berleher agak panjang dan indah. Dadanya lebar dengan kedua bahu yang bidang. Warna kulitnya terang dan jernih dengan kedua telapak tangan dan kakinya yang tebal. Bila berjalan badannya agak condong ke depan, melangkah cepat, dan pasti. Air mukanya membayangkan renungan dan penuh pikiran, pandangan matanya menunjukkan kewibawaan, hingga membuat orang patuh kepadanya.''

Ketampanan Rasulullah SAW terasa makin lengkap dengan gerak-geriknya yang menawan. Dikisahkan pula oleh Ummu Ma'bad bagaimana sikap beliau, tatkala ia melihat Rasulullah SAW dalam perjalanan hijrah dari Makkah ke Madinah: ''Aku melihat seorang lelaki dengan wajah berseri-seri dan bercahaya... Jika ia diam maka tampaklah kharismanya. Jika sedang berbicara, ia tampak begitu agung dan santun. Ia tampak paling muda dan paling rupawan bila dipandang dari kejauhan, juga paling tampan dan memesona di antara rombongannya.

Ucapannya menyejukkan, perkataannya jelas; tidak sedikit dan tidak pula bertele-tele, sebagai buah dari kecerdasan. Beliau adalah orang yang paling menarik dan kharismatik di antara ketiga sahabatnya (Abu Bakar dan seorang penunjuk jalan).''

Keindahan perilaku Rasulullah SAW bersumber dari kemuliaan akhlak dan kejernihan jiwa. Inilah faktor ketiga yang membuat Khadijah jatuh cinta. Muhammad adalah sosok pemuda berakhlak mulia, bahkan puncak dari akhlak yang mulia. Dengan karunia Allah SWT, dalam diri beliau terkumpul semua akhlak terpuji yang dikenal manusia: kejujuran, kedermawan, ataupun kelembutan. Tak ada satu sisi pun dalam diri beliau tanpa budi pekerti yang luhur. Akhlak Rasulullah SAW adalah sebuah keistimewaan, hingga beliau 'meringkas' misi dakwahnya dalam sebuah hadis, ''Aku diutus untuk menyempurnakan akhlak mulia'' (HR Bukhari dan Hakim).

William Moir, seorang pujangga asal Prancis, mengungkapkan bagaimana indahnya akhlak Rasulullah SAW. Ia berkata, ''Sederhana dan mudah adalah gambaran seluruh hidupnya. Perasa dan adabnya adalah sifat yang paling menonjol dalam pergaulan beliau dengan pengikutnya yang paling rendah sekalipun. Tawadhu, sabar, penyayang, dan mementingkan orang lain lagi dermawan adalah sifat yang selalu menyertai pribadinya dan menarik simpati orang di sekitarnya. Tidak seorang pun di sampingnya yang merasa bahwa ia tidak memperhatikannya secara khusus, meski orang itu adalah seorang gembel. Jika bertemu dengan orang yang berbahagia karena suatu keberhasilan, maka ia menggengam tangannya dan ikut merasakan kegembiraan. Jika bersama dengan orang yang tertimpa musibah dan dirundung kesedihan, beliau pun ikut larut merasakan kesedihan mereka. Beliau sangat perasa dan pandai menghibur.''Karenanya, wanita mana yang tidak terpincut oleh pemuda seperti ini?